Pernah Sebut Kemenkeu Penuh Iblis, Bupati Meranti Kena OTT KPK

Ilo
Ilo | Nasional
oleh

RIAU – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Meranti Muhammad Adil atas dugaan menerima suap terkait pengadaan jasa umrah, Kamis (6/3/2023). Bupati ini dulu pernah viral setelah menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) penuh iblis.

Muhammad Adil ditangkap tak cuma karena menerima suap terkait pengadaan jasa umrah. KPK menduga ia juga melakukan pemotongan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP).

“Tadi malam (6/4/2023) tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau,” ujar Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya Jumat (7/4).

Baca Juga  Prabowo Ingin Biaya UKT Ringan Bahkan Gratis, Nadiem Makarim Bakal Didepak dari Menteri?

Diketahui, sosok Muhammad Adil sempat menjadi sorotan dan viral karena pernah memaki pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Desember

Dalam video itu, Adil menyampaikan kekesalannya kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman.Ia menyampaikan kekesalannya dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Gubernur Riau Syamsuar dan kepala daerah penghasil migas dari seluruh Indonesia.

Adil saat itu mengatakan, Kemenkeu berisikan iblis dan setan.Hal tersebut disampaikan langsung kepada Lucky Alfirman.

Baca Juga  Prabowo Ingin Biaya UKT Ringan Bahkan Gratis, Nadiem Makarim Bakal Didepak dari Menteri?

Kekesalan tersebut dilontarkan Adil karena merasa tidak mendapatkan kejelasan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang mestinya diterima. Ia menilai Kepulauan Meranti layak mendapat DBH dengan hitungan 100 dolar AS per barel.

Namun dikatakannya, pada 2022, DBH yang diterima hanya Rp 114 miliar dengan hitungan 60 dolar AS per barel.

Muhammad Adil mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan 100 dolar AS per barel pada 2023.

Baca Juga  Prabowo Ingin Biaya UKT Ringan Bahkan Gratis, Nadiem Makarim Bakal Didepak dari Menteri?

“Kemarin waktu Zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dollar per barel,” ungkapnya.

Tidak sampai di situ, Muhammad Adil juga merapat sampai ke Bandung untuk mengejar pihak Kemenkeu, tapi tidak juga bertemu pihak yang kompeten.

“Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” ungkap Adil. (tbc)