Di Anggap Beracun, Tomat Sempat Ditakuti Selama 200 Tahun

Muhammad Oksan
Muhammad Oksan | Unik
oleh
Tomat Foto: Pixabay/msn

; buah berwarna oranye, bercita rasa menyegarkan ini biasa dijadikan sebagai campuran hidangan. Bahkan, buah ini menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan masakan Italia.

Sampai-sampai, ada sebuah museum di Kota Parma, Italia, saking buah serba guna ini dianggap penting dan berperan besar dalam masakan di negara tersebut.

Namun, berabad-abad sebelum ia menjadi elemen kunci dalam pembuatan salad dan saus, justru ditakuti oleh orang-orang Eropa. Tomat dipercaya beracun dan bisa menyebabkan kematian.

Ya, hampir selama 200 tahun lamanya, pada akhir abad ke-19, sebagian besar orang Eropa menghindari konsumsi tomat. Buah tersebut juga memiliki julukan sebagai ‘apel beracun', karena menyebabkan rasa sakit dan kematian, khususnya pada masyarakat menengah ke atas.

Dilansir DailyMail, hal ini ternyata disebabkan karena kesalah pahaman. Jadi, orang-orang kaya Eropa dulu selalu menggunakan piring pewter yang terbuat dari campuran timah.

Karena tomat mengandung kadar asam alami yang sangat tinggi, ketika disajikan di atas piring timah, buah tersebut akan larut dalam timbal. Akibatnya, menyebabkan keracunan timbal yang parah.

Pada saat itu, belum ada satu pun orang yang mengetahui kaitan antara piring timbal dan racun, sehingga tomat yang jadi kambing hitamnya.

Cerita tentang tomat sebagai buah yang beracun dan berbahaya rupanya tak sampai di situ saja. Menurut Andrew F. Smith dalam bukunya “Tomato in America: Early History, Culture, and Cookery, sebelum tomat mulai masuk ke Amerika Utara, buah ini diklasifikasikan sebagai salah satu spesies tanaman berbunga yang mematikan; deadly nightshade.

Tomat baru mulai mendapat kepercayaan dari orang banyak pada tahun 1880, ketika tercipta hidangan pizza di Naples. Setelah kemunculan pizza, buah merah nan juicy ini pun langsung populer di Eropa dan Amerika Utara.

Namun, menurut riset yang dilakukan Smith, yang paling membuat tomat jadi populer adalah publikasi Herbal dari John Gerard pada tahun 1597, yang banyak mengambil dari dokumen pertanian Dodoens and l'Ecluse (1553).

Dalam publikasi tersebut, Gerard menyatakan bahwa meskipun tanaman dan daun dari tomat beracun, namun buahnya aman untuk dikonsumsi.

Kendati demikian, dibutuhkan waktu selama 100 tahun untuk membuat orang-orang Amerika mau mengonsumsi tomat. Pada tahun 1822, ratusan resep tomat pun mulai bermunculan di koran-koran.

Tapi tetap saja, tomat memiliki reputasi yang masih dipertanyakan. Selama puluhan tahun, banyak petani tomat yang mengkhawatirkan kemunculan cacing hijau di daun tanaman tersebut. Cacing itu dianggap sama beracunnya seperti ular berbisa.

Dengan perkembangan ilmu pertanian, para petani mulai menginvestigasi penggunaan tomat dan bereksperimen dengan varietas-varietas lainnya.

Kemudian, pada tahun 1897, Joseph Campbell menemukan inovasi tomat kalengan dan mempopulerkan sup tomat siap saji. Kini, tomat hadir di hampir setiap hidangan. Tanpa tomat, tentu rasa lasagna, spaghetti, pizza, atau sandwich tak akan sama nikmatnya. (msn)