193 Juta Orang Mudik pada Lebaran 2024, Puncaknya di 8 April

Ilo
Ilo | Berita Utama
oleh

LAMPUNG– Pemudik pada Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193 juta orang. Naik dari catatan pada 2023 sebanyak 123,8 juta penduduk, dan 2022 hanya 85,5 juta.

Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 8 April 2024 atau H-2 perkiraan Idul Fitri 1445 Hijriyah. Selain itu, potensi kepadatan akan terjadi pada H-4 Lebaran, yakni 5 April 2024, dan pada H-3 lebaran atau pada 7 April 2024.

Untuk puncak arus balik Kementerian Perhubungan memperkirakan jatuh pada H+3 Lebaran 2024 dengan persentase mencapai 21,16% pemudik nasional atau setara dengan 40,99 juta orang. Diikuti tanggal H+7 lebaran setara 17,33% atau 33,56 juta.

Begitu dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers virtual persiapan mudik 2024, Minggu (17/3).

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa lebaran 2024 yaitu sebesar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang. Angka tersebut meningkat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang,” katanya.

Sementara itu, sebanyak 28 juta orang diperkirakan akan meninggalkan Jabodetabek. Budi menyebut pemudik lebaran tahun ini akan meningkat.

“Dari angka tersebut sebesar 14,6% atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8% atau 123 juta orang,” katanya.

Menhub juga merinci tiga titik macet saat mudik Lebaran 2024. Yakni Tol Cipali, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ketapang.

“Kemungkinan kemacetan itu ada di tiga tempat, yaitu di (Tol) Cipali karena memang ada ruas yang lebih kecil, lalu di (Pelabuhan) Merak biasanya ada antrean, dan satu lagi di (Pelabuhan) Ketapang,” katanya.

Kementerian Perhubungan juga mengidentifikasi titik-titik kemacetan lain. Budi mengatakan potensi kepadatan di jalur laut umumnya terjadi di Medan, Batam, Samarinda, dan Sulawesi Selatan.

Hasil survei mengenai arus perjalanan mudik, menurut Menhub, menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Sementara itu, lanjut Menhub, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

“Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” katanya.

Menhub Budi juga menjelaskan perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).

Guna menghadapi potensi lonjakan mudik itu, Kemenhub melakukan sejumlah langkah antisipasi. Kemenhub juga menggandeng kementerian dan lembaga terkait.

“Bagaimana langkah antisipasi terjadi lonjakan perjalan pada masa angkutan Lebaran 2024, Kemenhub melakukan persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian pengaturan transportasi dan penanganan secara komprehensif bersama instansi, kementerian dan pemerintah pusat, Polri, pemerintah daerah, BUMN dan swasta,” tuturnya.

Pemerintah, kata Budi, juga melakukan pembatasan angkutan barang pada mudik tahun ini. Aturan itu sudah dituangkan dalam surat keputusan bersama beberapa menteri.

“Langkah nyata yang telah diambil adalah Kemenhub, Korlantas, Kementerian PUPR dengan menerbitkan SKB tentang pengaturan lalu lintas dan penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik tanggal 5 Maret 2024. Dan SKB tersebut memuat pengaturan pembatasan operasional ankutan barang pada liburan Lebaran 2024,” jelasnya.

“Kemenhub juga telah melaksanakan inspeksi keselamatan, ramp check pada sarana transportasi, darat, laut, udara, kereta api, kami juga terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan pengaturan transportasi pada masa angkutan lebaran 2024 dan meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan Kemenhub juga melakukan mudik gratis tahun ini. Kegiatan ini untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat yang ingin mudik.

“Tahun ini Kemenhub juga kembali menyelenggarakan angkutan mudik gratis pada Lebaran 2024, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat yang ingin mudik,” tutur dia.

Tiga Pelabuhan ke Sumatera

Pemerintah menyiapkan 3 pelabuhan penyeberangan dari pulau Jawa ke pelabuhan Bakauheni, Lampung saat mudik Lebaran 2024. Tiga pelabuhan yang digunakan adalah Merak, Ciwandan dan Bojonegara.

“Untuk pelabuhan penyeberangan, kita bicara ke arah barat yaitu Merak, karena titik yang biasanya jadi masalah ke barat adalah di Merak, maka untuk arus mudik kita menggunakan tiga pelabuhan,” kata Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, dalam jumpa pers virtual, Minggu (17/3).

Penggunaan tiga pelabuhan untuk penyeberangan ke Sumatera ini mulai diberlakukan pada Rabu, 3 April hingga Selasa, 9 April 2024. Jenis kendaraan yang akan menyeberang juga diatur berdasarkan pelabuhan.

“Untuk penumpang pejalan kaki, kendaraan bermotor golongan IV a itu semuanya lewat Merak. Untuk sepeda motor dan truk kecil itu lewat Ciwandan, dan golongan VIII dan IX yang diperbolehkan dengan memuat kebutuhan pokok itu di pelabuhan Bojonegara,” kata Hendro.

Berikut pengaturan penyeberangan ke Sumatera:

– Pelabuhan Merak

Penumpang pejalan kaki, kendaraan bermotor golongan IV a s/d golongan VI a tujuan Sumatera, mulai tanggal 3 April 2024 pukul 00.00 WIB s/d 9 April 2024 pukul 24.00 WIB.

– Pelabuhan Ciwandan

Kendaraan bermotor golongan I, II, III, VIb dan golongan VII tujuan Sumatera, mulai 3 April 2024 pukul 00.00 WIB s/d 9 April 2024 pukul 24.00 WIB.

– Pelabuhan BBJ Bojonegara

Kendaraan bermotor golongan VIII dan IX tujuan Sumatera, mulai tanggal 3 April 2024 pukul 00.00 WIB s/d 9 April 2024 pukul 24.00 WIB. (dtc)