“Memang itu sudah jadi risiko tersendiri jika punya barang koleksi seperti mobil atau motor d garasi yang jarang digunakan lagi. Kebanyakan parkir di garasi atau di museum pribadi misalnya bisa membuat bagian yang menapak ke tanah itu jadi tertekan dan akhirnya terlihat rata. Kalau sudah begini apalagi kalau tekanan angin ban berkurang, kenyamanan dalam menggunakannya bakal berkurang,” klaim Marketing Manager PT Yokohama Indonesia, Tejo Andriastono kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Tejo pun memberikan solusi yang mudah untuk membuat ban motor atau mobil koleksian kita itu tetap awet dan tidak ada flat patch-nya. Bisa dengan cara rutin mengajak tunggangan ini untuk berkeliling, meski sekadar memanaskan ban saja. Tujuannya agar mobil tetap bergulir dan bagian yang menapak ke tanah tidak monoton diam di atas permuakaan keramik atau tanah. Paling tidak dalam sepekan, sekali atau dua kali di ajang berkeliling di kompleks dekat rumah.
“Atau kalau tidak mau repot, bisa dengan cara menggantung motor atau mendongkrak mobil. Tujuannya adalah untuk membuat bannya tak menapak langsung ke tanah. Jadi dengan cara ini Anda tak perlu lagi memanaskan motor atau mobil dan mengajaknya berkeliling,” pungkas Tejo.
Hal ini berlaku untuk semua tipe ban yang digunakan motor atau mobil tersebut. Bukan hanya tipe ban jalan raya atau semua medan saja, namun untuk semua tipe.(msn)